Senin, 16 Maret 2015

Mengapa Gigi Berlubang Besar Sakit Saat Digunakan Untuk Mengunyah ?


#ASKRADENT
Rekap pertanyaan dari Ainul Yakin dan Nur Aini "Mengapa Gigi Berlubang/ kerowok saat dipakai untuk mengunyah makanan sakit dan  tidak boleh dicabut saat sakit?"

Jawaban : 
Gigi yang mati (Gangren)  sistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan yang masuk serta menjadi sarang perkembangbiakan bakteri. Gigi yang sudah gangren menunjukkan ciri-ciri fisik berwarna keabu-abuan. Dan jika dilakukan test penciuman (odor test) pada gigi tersebut, akan menimbulkan bau busuk yang khas (bau busuk gas gangren). Penanganan gigi gangren adalah dengan pencabutan gigi, walau gigi tidak terasa sakit. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan sumber infeksi karena gigi gangren akan menjadi sarang bakteri. Jika dibiarkan saja, bakteri-bakteri pada gigi gangren bisa menginfeksi organ tubuh yang lain, disebut sebagai fokal infeksi.

Pada kasus gigi yang gangren sering dijumpai keluhan sakit saat digunakan mengunyah, hal ini terjadi karena infeksi meluas dan mengakibatkan peradangan pada jaringan pendukung (sekitar gigi) yang disebut periodontitis apikalis. terkadang pada kondisi ini bisa dijumpai gusi membengkak yang disebabkan nanah (pus) pada bagian yang terinfeksi mencari jalan keluar sehingga gusi terlihat melenting, karena terperangkap maka akan semakin besar yang disebut abses periapikalis. Gejala yang ditimbulkan abses periapikalis ini antara lain : Nyeri (saat makan juga terasa), terkadang ada demam disertai pembengkakan kelenjar getah bening pada area leher, dan jika absesnya sangat berat maka di daerah rahang akan terjadi pembengkakan.

Saat ingin mencabutkan gigi yang kerowok dan sakit tersebut ke dokter gigi, tindakan pencabutan akan ditunda hal ini dimaksudkan supaya proses pencabutan gigi tidak terasa sakit. pada kondisi tersebut jaringan pendukung gigi sedang dalam kondisi meradang walau telah disuntik obat anestesi (bius) akan tetap terasa sakit karena obat anestesi tidak berefek pada kondisi jaringan yang meradang. Tindakan yang dilakukan adalah mengurangi/menghilangkan sakit dan peradangan dengan meresepkan obat antibiotik, anti radang, dan anti nyeri dan kemudian setelah 3 hari minum obat secara rutin pasien diminta kembali untuk dilakukan pencabutan gigi karena kemungkinan nyeri dan peradangan sudah berkurang sehingga aman untuk dilakukan pencabutan. Pada kasus yang disertai Abses (nanah) maka akan dilakukan pengeluaran nanah terlebih dahulu sebelum dilakukan pencabutan gigi.


Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar